Private Purview
![Image-empty-state.png](https://static.wixstatic.com/media/c28cde_6b1618eca4c5441d93d6080ebc188c84~mv2.jpg/v1/fill/w_336,h_336,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/Image-empty-state.jpg)
17 Juni 2022
-
20 Agustus 2022
Semarang Contemporary Art Gallery, Jl. Taman Srigunting, Tanjung Mas, Semarang City, Central Java, Indonesia
Semarang Gallery berkolaborasi dengan Bale Project mempersembahkan dua pameran bersama yang diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan di Semarang Gallery dengan tajuk
“(F): Space, Time, Movement” dan “Private Purview”.
“Private Purview” menampilkan 24 karya instalasi dan cetak grafis baru dari tiga seniman: Adi Sundoro, Anastasia Astika, dan Theresia Agustina Sitompul. Pameran ini melihat bagaimana tiga seniman dengan latar yang berbeda menelusuri perjalanan memori dan pengalaman personal mereka. “Private Purview” berawal dari ide sederhana untuk menampilkan karya-karya seniman yang menekuni dan terus mengembangkan praktik seni grafis di luar konvensi. Namun seiring jalan, para seniman menunjukkan kesamaan lain, yaitu ketertarikan mereka untuk memaknai ulang objek-objek yang dekat dengan keseharian sebagai refleksi pengalaman subjektif manusia. Di satu sisi berbagai pengalaman tersebut terlihat sangat personal, tetapi di sisi lain, terasa familiar dan dekat dengan kita.
Dalam pameran ini, setiap seniman berusaha memberi makna baru pada objek-objek yang dengan mudah kita jumpai namun sering dilalui begitu saja.
Adi melihat bagaimana bungkus gorengan, yang sering terbuat dari bekas dokumen pribadi, bukan hanya sekadar kumpulan berkas administrasi tetapi juga sebagai kumpulan informasi tentang masyarakat kita. Di tangannya, bungkus gorengan tidak berhenti sebagai ‘limbah’ grafis saja, tetapi dibayangkan ulang menjadi bentuk dan komposisi grafis yang artistik. Anastasia mengumpulkan potret ruang-ruang liminal, yang sekilas terlihat familiar namun terasa asing dan sering kita lewati namun tidak kita tinggali, untuk mendefinisikan ulang makna ‘rumah’ sekaligus menjadi pengingat tentang keberadaannya. Sedangkan Theresia merefleksikan bagaimana aktivitas rutin dan momen kecil dalam kesehariannya sebagai ruang untuk berkontemplasi tentang masa lalu dan membayangkan masa depan.
Karya-karya mereka merupakan cuplikan dan fragmen yang terkait dengan gagasan tentang memori, rumah, hubungan antar manusia, dan perjalanan hidup manusia. Objek-objek yang hadir dapat dilihat sebagai pernak-pernik kehidupan kita semua yang menawarkan kilasan pikiran dan pengalaman para seniman, tetapi di waktu yang sama, mengajak kita untuk menginterpretasi ulang pengalaman kita sendiri.